<p><strong>DALUNG (09/09/2025)</strong> – Aksi gotong royong antar warga di lingkungan Banjar Bhineka Nusa Kauh, Desa Dalung kembali digelar pada Minggu (3/8). Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulannya dan menjadi salah satu agenda wajib di Banjar Bhineka Nusa Kauh. Kelian Banjar Dinas Bhineka Nusa Kauh I Gusti Putu Erlan Aryadi beserta warga Banjar Bhineka Nusa Kauh turut mengikuti kegiatan ini. Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini yakni untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan juga dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.</p> <p> </p> <p>Gotong royong ini dilaksanakan mulai dari pukul 07.00 WITA hingga selesai. Warga berbondong-bondong berkumpul di areal Balai Banjar Bhineka Nusa Kauh sambil membawa alat-alat kebersihan dari rumah mereka. Kegiatan kebersihan yang dilakukan berupa menyapu dedaunan kering, memungut sampah yang bertebaran, memasang bendera merah putih dan beberapa hiasan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tidak hanya itu, pada kesempatan ini juga dilakukan pengaplikasian teba modern untuk mengolah berbagai sampah organik dari warga sekitar.</p> <p> </p> <p>Menurut Kelian Banjar Dinas Bhineka Nusa Kauh I Gusti Putu Erlan Aryadi mengatakan bahwa dengan adanya teba modern ini permasalahan pengolahan sampah organik bisa teratasi. Secara sederhana, teba modern ini hanya berbentuk lubang yang menyerupai sumur komposter kemudian dilapisi oleh buis beton, guna menampung dan menguraikan sampah organic menjadi pupuk kompos. Kehadiran teba modern ini bisa dijadikan salah satu dari banyaknya opsi dalam pengolahan sampah organik mandiri. <em><strong>“Teba modern ini besar sekali manfaatnya untuk lingkungan sekitar, selain mengurangi sampah organik, kita juga bisa dapat pupuk kompos yang bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman di rumah kita,”</strong></em> ucapnya.</p> <p> </p> <p>Salah satu warga, Pak Gelgel turut memberikan opininya. Beliau berpesan kepada seluruh warga yang hendak menggunakan teba modern ini untuk selalu menjaga alat ini bersama-sama. Dengan begitu, alat ini bisa awet dan tahan lama mengingat proses penguraian sampah organik ini lumayan memakan waktu. <em><strong>“Kita jaga alat yang sudah ada sekarang, ini bukan tanggung jawab perseorangan, tapi bersama-sama,”</strong></em> tutupnya.</p> <p><br />  <br /> <strong>(KIMDLG-019).</strong></p>
Implementasi Teba Modern Dalam Kegiatan Gotong Royong Warga Banjar Bhineka Nusa Kauh
09 Sep 2025